Aku tak pernah mengerti kemanakah
hidup akan membawaku, aku tidak pernah tahu mengapa sayatan-sayatan tipis yang
tersusun dari kata-kata dapat merobek hatiku, atau mengapa sebuah kalimat dapat
bermakna berbeda ketika pengucapan, tekanan serta intonansi yang berbeda pula,
padahal deretan kalimat itu sama. Mengapa hidup ini begitu menyesakan ? mengapa
aku tidak bisa mengecap kata nikmat dalam menjalani hidup ini. Apa karena
imanku yang begitu lemah ? atau karena kurangnya pemahamanku mengenai kehidupan
ini ? tapi mengapa begitu menyesakan.
Masih
pantaskah aku menerima kasih sayang-Nya ? sungguh tidak sama sekali, yang aku
khawatirkan hanyalah satu, mengapa dunia ini begitu jahatnya padaku ? ah,
bukan, ini bukan salah dunia ini, dunia berputar seperti biasa mengikuti hukum
waktu, baiklah siapa yang kejam terhadapku ? waktukah ? si sombong itu hanya
berjalan tanpa henti, bisakah ia mengerti perasaanku, bisakah ia
menghentikannya sebentar saja, hanya sebentar saja, hatiku sakit sekali, mengapa
ia terus berjalan, semakin mempercepat proses membusuknya hatiku ini.
Aku
selalu menyesali apa yang telah terjadi padaku, selalu, meskipun penyesalan itu
tidak berarti apa-apa. Menyesali mengapa terlahir di keluarga yang miskin ini,
mengapa aku mempunyai ayah yang menyebalkan, mengapa aku begitu tolol dalam
bidang berhitung, dan mengapa aku selalu kalah dalam cinta. Aku membenci apapun
yang membuatku lemah, rapu dan tidak berdaya. Mengertikah kau betapa posisi
orang jahat itu sangat sulit, kau kira hanya orang baik yang dapat merasakan
kepedihan ini ? sama saja, aku yang berperan
sebagai orang jahat saja, sangat tersiksa, kau pikir aku bahagia
menikmati penderitaan orang lain ketika aku berhasil melakukan aksi kejahatanku
? ah tidak kawan, itu hanya sesaat, rasa senang itu hanya sesaat saja.
Aku
bahkan, tidak mengenal kata bahagia. Orang jahat sepertiku ini hanya mengejar
rasa kepuasaan yang tak pernah padam dan berakhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar