Kamis, 17 Juli 2014

Untuk Prabowo


Kepada YTH
Bapak Prabowo Subianto
Di Tempat

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
                Salam sejahtera bagi kita semua. Bapak Prabowo, apa kabar ? saya berharap bapak dalam keadaan baik-baik saja. Bapak, setelah proses panjang perjuangan bapak dan rekan-rekan bapak dalam pilpres tahun 2014 ini, hari ini, adalah penentuan dimana kita akan mengetahui siapa presiden pengganti pak Susilo yang akan melanjutkan perjuangan Negara ini yang tidak akan pernah berakhir. Perkenalkan pak, saya adalah mahasiswi dari Institut Pertanian Bogor, pendukung bapak. Setelah pagi tadi kita sama-sama mencoblos capres dan cawapres pilihan kita, tengah hari banyak sekali media yang menyiarkan hasil hitung cepat, yang menurut saya agak ganjil. Entah mengapa ini terlihat seperti, banyak sekali rintangan dan musuh yang menghadang bapak untuk menduduki kursi No 1 di Indonesia pak.
                Meskipun, kita tidak boleh mempercayai langsung hasil hitungan cepat tersebut, karena belum tentu metode yang digunakan lembaga-lembaga survei tersebut sesuai dengan hitungan yang sebenarnya dilapangan yang dilakukan oleh KPU. Akan tetapi, ada sesuatu yang membuat saya bingung, lembaga-lembaga yang menyatakan bahwa hitungan mereka akurat, tetap berbeda. Beberapa diantaranya lebih mengunggulkan pasangan jokowi, tetapi tak sedikit pula yang menunjukan bahwa anda unggul. Entah ini masih ada hubunganya dengan pro kepada salah satu pihak ataupun tidak, saya juga tidak mengerti, tetapi saya juga tidak mau seudzon terhadap pasangan lain pak.
                Pak prabowo yang baik, saya sempat melihat cuplikan di sebuah televisi, mengenai almarhum Pak Gusdur, yang mengatakan bahwa orang yang paling ikhlas bagi Indonesia adalah Prabowo. Seketika itupun saya merasa terharu pak, entah mengapa saya merasa bahwa, semenjak pertama kali kolalisi merah putih yang mengusung bapak dan pak Hatta menjadi capres dan cawapres, semakin terlihat bahwa Negara kita dan kebebasan pers yang sangat ganjil, mereka memaki, mencerca, dan menyumpahi bapak, bahwa bapak adalah pelanggar HAM, dalam kasus penculikan di tahun 1998, ketika reformasi. Bahkan surat pemberhentian bapakpun tersebar luas di media sosial. Ditambah bahwa Negara ini akan kembali pada jaman orde baru, dimana pemimpin hanya akan menjadi otoriter. Belum lagi, persoalan lainya. Saya tidak mengerti pak, mengapa ini semua terjadi ketika bapak mencalonkan presiden, sedang ketika tahun 2009 tidak ada media yang membahas mengenai ini semua sampai-sampai dituntas ke akarnya.
                Pak Prabowo yang baik, dalam pemilihan kali ini yang menang maupun yang kalah sama saja, yang menang bukan berarti dia yang terbaik, karena kita belum tahu mengenai totalitas yang akan dia berikan pada bangsa ini sesuai dengan janjinya. Sedangkan, yang kalah bukan berarti dia buruk, karena saat ini, Alloh belum member kesempatan. Saya berharap anda menjadi presiden untuk Negara Indonesia dan dapat mewujudkan semua janji-janji yang telah anda paparakan dalam setiap kampanye bahkan dalam debat. Tapi pak, kalaupun anda kalah, saya yakin anda adalah orang yang paling ikhlas bagi Indonesia, seperti yang dikatakan oleh almarhum pak Gusdur, kecintaan anda pada Negara ini akan tetap terpatri dalam benak saya. Tidak perduli mengenai masa lalu anda, tetapi saya yakin, semua orang yang menuduh bapak mengenai isu-isu yang selama ini beredar, mereka sebenarnya tidak mengetahui isi hati bapak, dan apa yang sebenarnya terjadi pada saat itu pak dari sudurt pandang bapak. Saya percaya bahwa bapak adalah orang yang sangat nasionalis, dan patriotis pak.
                Menang atau kalah pak, bagi saya bapak adalah pemenangnya, dengan kebesaran hati bapak dan menerima semua kejahatan yang mereka berikan. Kebaikan yang sesungguhnya adalah dia yang berbuat baik kepada orang yang dianggap jahat, itu adalah sepenggal kata yang Khalil Gibran katakana pak. Perjuangan bapak sebagai orang baik, tidak hanya melalui presiden pak, apalah arti presiden apabila ia tidak dapat menjadi amanah, tidak dapat memenuhi semua janjinya, bagi saya seseorang yang dekat dengan hati rakyat adalah seorang raja yang tidak mempunyai singgasana dan seseorang miskin yang tidak tahu caranya mengemis pak. apapun itu pak, perjuangan yang bapak lakukan selama ini tidak akan sia-sia, mungkin rakyat kita belum terlalu paham, dan mereka masih terbawa dengan mudah oleh isu-isu atau bahkan mereka belum mempunya filter yang baik, maka dari itu pentingnya pendidikan bagi bangsa ini, jangankan menilai bapak melalui isi berita, banyak sekali sodara-sodara kita yang tidak tahu mengenai profil capres, bahkan tidak mengerti bagaimana caranya memilih calon presiden di TPS di daerah timur sana pak.
                Pak prabowo yang baik, saya berharap kecintaan bapak akan Negara Indonesia semakin bertambah setelah pilpres ini. saya yakin bapak dapat merubah bangsa ini kearah yang lebih baik dengan cara bapak sendiri. Bagi rakyat miskin yang berada di pelosok-pelosok negeri yang tertinggal pendidikanya, siapapun presidenya tidak akan merubah banyak pada kehidupan mereka, inilah yang seharusnya di rubah, anggapan-anggapan rakyat kecil dengan pembuktian pak, karena hanya dengan pembuktian, mereka akan mempercayainya. hanya itu yang dapat saya sampaikan, saya memohon maaf apabila terdapat kata-kata yang tidak berkenan di hati bapak, saya tidak bermaksud menggurui, apalah arti sepenggal kalimat dari seorang mahasiswi yang belum berpengalaman dalam hidup, di banding bapak yang lebih hebat dalam berbagai pengalaman. bagi saya bapak adalaha pemimpin yang sesungguhnya. Tetap semangat pak, dan teruskanlah perjuangan bapak, apapun itu demi kesejahteraan bangsa ini, saya akan mendukungnya.

Bogor 09 Juli 2014

Dea Ajeng Pratiwi
Institut Pertanian Bogor


               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar