Kepada YTH
Bapak Prabowo Subianto
Di Tempat
Assalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Salam
sejahtera bagi kita semua. Bapak Prabowo, apa kabar ? saya berharap bapak dalam
keadaan baik-baik saja. Bapak, setelah proses panjang perjuangan bapak dan rekan-rekan
bapak dalam pilpres tahun 2014 ini, hari ini, adalah penentuan dimana kita akan
mengetahui siapa presiden pengganti pak Susilo yang akan melanjutkan perjuangan
Negara ini yang tidak akan pernah berakhir. Perkenalkan pak, saya adalah
mahasiswi dari Institut Pertanian Bogor, pendukung bapak. Setelah pagi tadi
kita sama-sama mencoblos capres dan cawapres pilihan kita, tengah hari banyak
sekali media yang menyiarkan hasil hitung cepat, yang menurut saya agak ganjil.
Entah mengapa ini terlihat seperti, banyak sekali rintangan dan musuh yang
menghadang bapak untuk menduduki kursi No 1 di Indonesia pak.
Meskipun,
kita tidak boleh mempercayai langsung hasil hitungan cepat tersebut, karena
belum tentu metode yang digunakan lembaga-lembaga survei tersebut sesuai dengan
hitungan yang sebenarnya dilapangan yang dilakukan oleh KPU. Akan tetapi, ada
sesuatu yang membuat saya bingung, lembaga-lembaga yang menyatakan bahwa
hitungan mereka akurat, tetap berbeda. Beberapa diantaranya lebih mengunggulkan
pasangan jokowi, tetapi tak sedikit pula yang menunjukan bahwa anda unggul.
Entah ini masih ada hubunganya dengan pro kepada salah satu pihak ataupun
tidak, saya juga tidak mengerti, tetapi saya juga tidak mau seudzon terhadap
pasangan lain pak.
Pak
prabowo yang baik, saya sempat melihat cuplikan di sebuah televisi, mengenai
almarhum Pak Gusdur, yang mengatakan bahwa orang yang paling ikhlas bagi
Indonesia adalah Prabowo. Seketika itupun saya merasa terharu pak, entah
mengapa saya merasa bahwa, semenjak pertama kali kolalisi merah putih yang
mengusung bapak dan pak Hatta menjadi capres dan cawapres, semakin terlihat
bahwa Negara kita dan kebebasan pers yang sangat ganjil, mereka memaki,
mencerca, dan menyumpahi bapak, bahwa bapak adalah pelanggar HAM, dalam kasus
penculikan di tahun 1998, ketika reformasi. Bahkan surat pemberhentian bapakpun
tersebar luas di media sosial. Ditambah bahwa Negara ini akan kembali pada
jaman orde baru, dimana pemimpin hanya akan menjadi otoriter. Belum lagi,
persoalan lainya. Saya tidak mengerti pak, mengapa ini semua terjadi ketika
bapak mencalonkan presiden, sedang ketika tahun 2009 tidak ada media yang
membahas mengenai ini semua sampai-sampai dituntas ke akarnya.
Pak
Prabowo yang baik, dalam pemilihan kali ini yang menang maupun yang kalah sama
saja, yang menang bukan berarti dia yang terbaik, karena kita belum tahu
mengenai totalitas yang akan dia berikan pada bangsa ini sesuai dengan
janjinya. Sedangkan, yang kalah bukan berarti dia buruk, karena saat ini, Alloh
belum member kesempatan. Saya berharap anda menjadi presiden untuk Negara
Indonesia dan dapat mewujudkan semua janji-janji yang telah anda paparakan
dalam setiap kampanye bahkan dalam debat. Tapi pak, kalaupun anda kalah, saya
yakin anda adalah orang yang paling ikhlas bagi Indonesia, seperti yang
dikatakan oleh almarhum pak Gusdur, kecintaan anda pada Negara ini akan tetap
terpatri dalam benak saya. Tidak perduli mengenai masa lalu anda, tetapi saya
yakin, semua orang yang menuduh bapak mengenai isu-isu yang selama ini beredar,
mereka sebenarnya tidak mengetahui isi hati bapak, dan apa yang sebenarnya terjadi
pada saat itu pak dari sudurt pandang bapak. Saya percaya bahwa bapak adalah
orang yang sangat nasionalis, dan patriotis pak.
Menang
atau kalah pak, bagi saya bapak adalah pemenangnya, dengan kebesaran hati bapak
dan menerima semua kejahatan yang mereka berikan. Kebaikan yang sesungguhnya
adalah dia yang berbuat baik kepada orang yang dianggap jahat, itu adalah
sepenggal kata yang Khalil Gibran katakana pak. Perjuangan bapak sebagai orang
baik, tidak hanya melalui presiden pak, apalah arti presiden apabila ia tidak
dapat menjadi amanah, tidak dapat memenuhi semua janjinya, bagi saya seseorang
yang dekat dengan hati rakyat adalah seorang raja yang tidak mempunyai singgasana
dan seseorang miskin yang tidak tahu caranya mengemis pak. apapun itu pak,
perjuangan yang bapak lakukan selama ini tidak akan sia-sia, mungkin rakyat
kita belum terlalu paham, dan mereka masih terbawa dengan mudah oleh isu-isu
atau bahkan mereka belum mempunya filter yang baik, maka dari itu pentingnya
pendidikan bagi bangsa ini, jangankan menilai bapak melalui isi berita, banyak
sekali sodara-sodara kita yang tidak tahu mengenai profil capres, bahkan tidak
mengerti bagaimana caranya memilih calon presiden di TPS di daerah timur sana
pak.
Pak
prabowo yang baik, saya berharap kecintaan bapak akan Negara Indonesia semakin
bertambah setelah pilpres ini. saya yakin bapak dapat merubah bangsa ini kearah
yang lebih baik dengan cara bapak sendiri. Bagi rakyat miskin yang berada di
pelosok-pelosok negeri yang tertinggal pendidikanya, siapapun presidenya tidak
akan merubah banyak pada kehidupan mereka, inilah yang seharusnya di rubah,
anggapan-anggapan rakyat kecil dengan pembuktian pak, karena hanya dengan
pembuktian, mereka akan mempercayainya. hanya itu yang dapat saya sampaikan,
saya memohon maaf apabila terdapat kata-kata yang tidak berkenan di hati bapak,
saya tidak bermaksud menggurui, apalah arti sepenggal kalimat dari seorang
mahasiswi yang belum berpengalaman dalam hidup, di banding bapak yang lebih
hebat dalam berbagai pengalaman. bagi saya bapak adalaha pemimpin yang
sesungguhnya. Tetap semangat pak, dan teruskanlah perjuangan bapak, apapun itu
demi kesejahteraan bangsa ini, saya akan mendukungnya.
Bogor 09 Juli 2014
Dea Ajeng Pratiwi
Institut Pertanian Bogor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar