Minggu, 06 Januari 2013

Harapan


Sejauh mata memandang, hanya satu hal yang saat ini selalu muncul dalam benaku, kehidupan, entah mengapa hanya saja pikiran akan masa depan, kehidupan selanjutnya yang akan ku jalani, aku tidak tahu, sedikit rasa takut selalu menghatuiku,takut akan kegagalan, takut akan ketidakmampuan dalam bersaing melawan derasnya arusglobalisasi, ataupun kepercayaan diri ini yang sangat buruk. Aku takut, bahkan untuk menentuka akan mennjadi seperti apa diriku di masa depan saja masih bingung, akan tetapi ada satu hal yang sangat aku pegang erat sebagai prinsipku, aku tidak ingin jatuh seperti teman dan sodara-sodaraku, mereka seperti fuji, bilina bahkan rani, jatuh pada lubang yang sama, kemaksiatan yang menghancurkan masa depan, menghancurkan cita-cita dan menghancurkan nama baik keluarga. Dan lihatlah saat ini mereka hanya bisa tersenyum menahan malu dan penyesalan, penyesalan mengapa harus melakukan hal sebodoh itu, sehingga melahirkan anak yang tak berdosa, tak tahu apa-apa. Bodohnya lagi mereka tidak pernah mau belajar dari pengalaman teman mereka sendiri. Aneh ! apa karena mereka orang kampung yang kurang dalam pendidikannya ? bukan, mereka bersekolah sama halnya sepertiku, lalu kenapa ? bukankah ini sangat aneh ? didikan orang tua ? atau karena kurangnya pendidikan agama ? mustahil, pendidikan orang tua, mana ada orang tua yang tidak meendidik anaknya dengan baik, pendidikan agama ? bukankah dari kecil mereka mengaji, diajarkan oleh guru ngaji apa-aapa saja perintah dan larangan yang di perintahkan tunah kepada umatnya ? tentu saja ini semua bukan hanya sekedar faktor intern, namun faktor ekstern, lihatlah jaman ini yang mereka sebut ssebagai jamanya globalisassi, dimana tidak ada ruang dan batas antar negara, sehinga secara tak langsung pertukaran budaya yang mempengaruhi kehidupan remaja masa kini. Aku lelah menjelaskan tektek bengek mengenai budaya barat yang seperti ini ataupun seperti itu, ha, mereka sudah tahu, bukankah sebagai pelajar seharusnya kita bisa memfilter informasi-informasi apa saja yang baik dan buruk, kita dijaman yang seperti ini setidaknya pernah mengecap pendidikan walaupun hanya di bangku SD. Namun mengapa hasil dari belajar selama 6 tahun-setidaknya, berakhir seburuk ini ? bahkan sepertinya pendidikan selama enam tahun itu menguap begitu saja ? apa ini salah guru ? ataupun sistem pendidikan kita ? ha, aku yakin bukan, menyalahkan ini itu, menurutku yang namanya sistem apa lagi pendidikan, tidak mungkin mengajarkan hal yang seburuk itu terhadap orang yang ssedang diajarkanya ? haha ini benar-benar lucu kawan, sungguh, aku tidak tahu mengapa walaupun dalam hal ini hatiku cukup teriris, melihat teman dan juga sodaraku yang selama ini setidaknya kami pernah menggantungkatn sebuah cita-cita hilang begitu saja karena pergaulan bebas ? bnenar-benar konyol. Meskipun tulisan konyolku ini tidaak ada yang membaca, tak apa, aku berharap, hanya berharap, karena untuk melakukan seuah perubahan bukanlah hal yang mudah, nutuh proses dan juga perjuangan yang panjang, untuk itu aku ingin memulainya dari diri sendiri, sebelum terlambat ada baiknya kita menccegah dari pada mengobati, semoga saja di tahun ini lebih banyak remajaa yang memperjuangkan ciita-citanya dari padda ccinta-cintanya yang hanya merugikan juga menghancurkan masa depan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar