Rabu, 30 Januari 2013

Tanpa Judul


                Entah apa yang semestinya ku postkan pada blog yang miskin pengunjung ini, seandainya ada, paling hanya kebetulan lewat atau karena kesalahan pada saat mengklik sehingga masuklah kelaman lapuk ini, menyedihkan. Hai kawan, ijinkanlah aku untuk mencurahkan isi hatiku yang entah mengapa kahir-akhir ini sangat kacau, bahkan tak menentu. Mungkin karena terlalu stres menghadapi ujian, to, dan serangkaian hal-hal yang menyangkut masa depan, aku takut. Selama ini aku mencoba untuk tegar menghadapi semua ini, akan tetapi coba lihat bagaimana keadaanku saat ini? Sungguh mengerikan, terkadang aku malah membanci diriku sendiri, entah itu karena hal sepele ataupun yang lainya. Entah mengapa rasa benci terhadap diri sendiri itu kini muncul lagi setelah sekian lama aku berhasil menguasainya. Aku takut kebiasaan burukku terulang kembali, haanya karena hasil jepretan alat canggih abad 21 yang terkadang membuatku naaik pitam.
      Irois memang, hanya karena masalah sepele lalu dengan serta merta aku membenci diriku seperti 1 tahun yang lalu. Aku tahu ini akan berakibat buruk terhadap kesehatanku, tapi mau bagaimana lagi. Fobia akan badan yang tidak sempurna dan wajah yang terlalu bulat membuatku semakin melupakan nikmat dan karunia-Nya. Ini sangat keterlaluan, sudaah kucoba untuk melupakan semua kehawatiran itu namun apa daya, sepertinya imanku terlalu lemah. Mengerikan.
      Belum lagi serangkain tekanan yang tengah aku hadapi untuk UN. Seperti terdapat ratusan ton beban berat yang menempel di pundak dan d pikiranku. Aku tau, aku sudah membulatkan tekad, menggepalkan niat dan percaya diri sendiri. Namun akibat kelalaianku d massala lalu, tentu saja ada beberapa pelajaran yang sebelumnya belum aku kuasai d kelas sebelas dan sepuluh, yang akan menghambt pengerjaan soal-soal UN nanti. Aku sangat percaya diri, walau terkadang rasa percaya diri itu goyah, anamun tetap saja aku berusaha untuk jujur dalam setiap ujian yang kuhadapi selama aku sekolah.
            Walaupun kebanyakan sakit haati yang ku terima karena melihat teman-teman yang di kelas kemampuanya biasa-biasa saja bahkan di bawahku, namun ketika ujian nilai mereka di atasku. Sunggu sakit. Akan tetapi aku selalu merasa bangga terhadap nilai-nilaiku selama ini. Karena walaupun jelek itu adalah hasil jerih payahku sendiri. Aku juga benci tes IQ. Tes itu sangat memuakan bagiku. Entah mengapa tes yang katanya mampu mengukur seberapa cerdas otak kita. Pertaa kali aku tes IQ hasilnya sangat mengecewakan, d bawah seraatus, walauupun tergolong rata-rata, tetap saja itu sangat mengecewakan.aku merassa tidak terlalu bodoh, setidaknya dari SD sampai SMA saaat ini aku selalu mendapat peringkat 5 besar. Namun lihat IQ-ku begitu mengecewakan, sedangkan adiku yang pemalas, tidak pernah belajar tapi IQ-nya 122, sangat menyebalkan bukan ? ini aneh. Aku yakin ada yang salah dalam tes IQ itu. Sungguh aku benci tess IQ.
      Bukan hanya itu saja, aku jugaa tidak terlalu suka pelajaran fisika, bukan, bukan karena isinya rumus semua, akan tetapi metode pembelajaranya yang benar-benar buruk. Hampir dua tahun aku bolot fisika, sebenarnya tidak terlalu bolot akan tetapi karena gurunya, yang hampir di kelas satu dan dua itu-itu saja dan jaran masuk kelas apa lagi memberikan materi. Ini benar-benar merugikan. Karena imbasnya saat ini, ketika kelas tigaa yang akan menghadapi UN.
      Kalo boleh aku berpendapat UN di negara tercinta ini benar-benar palsu, lulusan palsu, nilai rapot palssu, semuanya serba palsu. Aku akui itu. Aku tidaak bermaksud sombong karena aku juga termasuk bagian dari yang palsu itu, sedikit. Sistem negara ini benar-benar kacau. Cita-citaku ingin sekali menjadi pengamat politik, namun lihat aku malah mengambil jurusan IPA, tammatlaah cita-cita itu, tergantikan oleh cita-citaku yang baru, menjadi seorang petani. Lihat saja, aku juga pasti akan berkontributor untu negara ini dalam satu bidang. Yaitu pertanian.

2 komentar:

  1. Hay Dea? aku suka banget sama kata*mu di atas.. itu lah yg aku rasakan skrg.. sedang BETE dengan UN PALSU di indonesia..
    aku lg ujian, temen-temenku pada pke kunci jwaban tapi aku berusaha mngerjakan sndiri mskipun aku tw nnti hsilnya pst di bawah mereka :( salam kenal ya :)

    BalasHapus
  2. gagal atau sukses itu sama. Sama-sama menghasilkan pelajaran dan pengalaman. Jadi, maknailah.

    BalasHapus