Entah apa yang semestinya ku postkan pada blog
yang miskin pengunjung ini, seandainya ada, paling hanya kebetulan lewat atau
karena kesalahan pada saat mengklik sehingga masuklah kelaman lapuk ini,
menyedihkan. Hai kawan, ijinkanlah aku untuk mencurahkan isi hatiku yang entah
mengapa kahir-akhir ini sangat kacau, bahkan tak menentu. Mungkin karena
terlalu stres menghadapi ujian, to, dan serangkaian hal-hal yang menyangkut
masa depan, aku takut. Selama ini aku mencoba untuk tegar menghadapi semua ini,
akan tetapi coba lihat bagaimana keadaanku saat ini? Sungguh mengerikan,
terkadang aku malah membanci diriku sendiri, entah itu karena hal sepele
ataupun yang lainya. Entah mengapa rasa benci terhadap diri sendiri itu kini
muncul lagi setelah sekian lama aku berhasil menguasainya. Aku takut kebiasaan
burukku terulang kembali, haanya karena hasil jepretan alat canggih abad 21
yang terkadang membuatku naaik pitam.
Irois
memang, hanya karena masalah sepele lalu dengan serta merta aku membenci diriku
seperti 1 tahun yang lalu. Aku tahu ini akan berakibat buruk terhadap
kesehatanku, tapi mau bagaimana lagi. Fobia akan badan yang tidak sempurna dan
wajah yang terlalu bulat membuatku semakin melupakan nikmat dan karunia-Nya. Ini
sangat keterlaluan, sudaah kucoba untuk melupakan semua kehawatiran itu namun
apa daya, sepertinya imanku terlalu lemah. Mengerikan.
Belum
lagi serangkain tekanan yang tengah aku hadapi untuk UN. Seperti terdapat
ratusan ton beban berat yang menempel di pundak dan d pikiranku. Aku tau, aku
sudah membulatkan tekad, menggepalkan niat dan percaya diri sendiri. Namun akibat
kelalaianku d massala lalu, tentu saja ada beberapa pelajaran yang sebelumnya
belum aku kuasai d kelas sebelas dan sepuluh, yang akan menghambt pengerjaan
soal-soal UN nanti. Aku sangat percaya diri, walau terkadang rasa percaya diri
itu goyah, anamun tetap saja aku berusaha untuk jujur dalam setiap ujian yang
kuhadapi selama aku sekolah.
Walaupun
kebanyakan sakit haati yang ku terima karena melihat teman-teman yang di kelas
kemampuanya biasa-biasa saja bahkan di bawahku, namun ketika ujian nilai mereka
di atasku. Sunggu sakit. Akan tetapi aku selalu merasa bangga terhadap
nilai-nilaiku selama ini. Karena walaupun jelek itu adalah hasil jerih payahku
sendiri. Aku juga benci tes IQ. Tes itu sangat memuakan bagiku. Entah mengapa
tes yang katanya mampu mengukur seberapa cerdas otak kita. Pertaa kali aku tes
IQ hasilnya sangat mengecewakan, d bawah seraatus, walauupun tergolong
rata-rata, tetap saja itu sangat mengecewakan.aku merassa tidak terlalu bodoh,
setidaknya dari SD sampai SMA saaat ini aku selalu mendapat peringkat 5 besar. Namun
lihat IQ-ku begitu mengecewakan, sedangkan adiku yang pemalas, tidak pernah
belajar tapi IQ-nya 122, sangat menyebalkan bukan ? ini aneh. Aku yakin ada
yang salah dalam tes IQ itu. Sungguh aku benci tess IQ.
Bukan
hanya itu saja, aku jugaa tidak terlalu suka pelajaran fisika, bukan, bukan
karena isinya rumus semua, akan tetapi metode pembelajaranya yang benar-benar
buruk. Hampir dua tahun aku bolot fisika, sebenarnya tidak terlalu bolot akan
tetapi karena gurunya, yang hampir di kelas satu dan dua itu-itu saja dan jaran
masuk kelas apa lagi memberikan materi. Ini benar-benar merugikan. Karena imbasnya
saat ini, ketika kelas tigaa yang akan menghadapi UN.
Kalo
boleh aku berpendapat UN di negara tercinta ini benar-benar palsu, lulusan
palsu, nilai rapot palssu, semuanya serba palsu. Aku akui itu. Aku tidaak
bermaksud sombong karena aku juga termasuk bagian dari yang palsu itu, sedikit.
Sistem negara ini benar-benar kacau. Cita-citaku ingin sekali menjadi pengamat
politik, namun lihat aku malah mengambil jurusan IPA, tammatlaah cita-cita itu,
tergantikan oleh cita-citaku yang baru, menjadi seorang petani. Lihat saja, aku
juga pasti akan berkontributor untu negara ini dalam satu bidang. Yaitu pertanian.
Hay Dea? aku suka banget sama kata*mu di atas.. itu lah yg aku rasakan skrg.. sedang BETE dengan UN PALSU di indonesia..
BalasHapusaku lg ujian, temen-temenku pada pke kunci jwaban tapi aku berusaha mngerjakan sndiri mskipun aku tw nnti hsilnya pst di bawah mereka :( salam kenal ya :)
gagal atau sukses itu sama. Sama-sama menghasilkan pelajaran dan pengalaman. Jadi, maknailah.
BalasHapus